Beberapa waktu yang lalu, Alhamdulillaah, saya mengikuti sebuah seminar pendidikan yang pembicaranya menurut saya adalah supesial. Satunya adalah beliau bapak J Sumardianta, guru SMA De Britto, kolumnis Tempo, penulis buku "Guru Gokil, Murid Unyu". Kemudian pembicara lainnya adalah Dik Doank, artis yang akhirnya memutuskan untuk menggeluti dunia pendidikan dengan "Kandang Jurang Doank"nya.
Ada begitu banyak hal inspiratif yang saya dapatkan di sana. Beberapa yang bisa saya ingat dan saya pahami akan saya share-kan dalam tulisan ini. Semoga bermanfaat untuk sahabat pembaca semua.
Ada sebuah filosofi menarik mengenai model pembelajaran yang baik menurut pak J Sumardianta. Menurut beliau, seharusnya model pembelajaran itu adalah menggunakan model "Kapal Selam". Apa maksudnya? Seharusnya pendidikan atau pembelajaran itu adalah "membawa siswanya dalam kedalaman makna". Wuih, mantep bener kan? Oke, ini baru permulaan, so mari kita lanjutkan.
Bagaimana untuk bisa sampai ke sana? Maka pendidikan harusnya terkait dengan permasalahan atau tantangan yang akan dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, kreativitas dari para pendidik sangatlah diperlukan. Misalnya saja untuk anak-anak jaman sekarang yang terkenal dengan sebutan "Generasi Digital". Mau tidak mau, suka tidak suka para pendidik harus update juga tentang perkembangan dunia digital termasuk bagaimana menerapkannya dalam dunia pemelajaran.
Sebuah contoh misalnya, untuk mengajarkan sebuah tema tentang "hormat kepada orang tua". Kalau diajarkan hanya dengan model pidato atau nasehat saja, kecil kemungkinan bisa menjadi sesuatu yang berkesan bagi para siswa. Dikaitkan dengan dunia digital, pak J Sumardianta pun berinovasi dalam mengajarkannya dengan metode berikut ini.
Awalnya mereka ditanyakan mengenai siapakah sosok Hero dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hampir semua siswa memilih orang tua sebagai pilihan jawaban untuk pertanyaan tersebut. Dari jawaban itulah, diberikan tugas kepada tiap siswa untuk membuat video dokumentasi tentang kegiatan orang tua masing-masing. Dalam video tersebut juga harus terdapat testimoni dari orang tua masing-masing. Tugas ini dikerjakan secara berkelompok. Walaupun demikian, tiap anggota kelompok tetap mendapatkan tugas untuk mendokumentasikan hero dalam hidupnya kemudian baru disatukan dalam video kelompok.
Setelah semua kelompok menyelesaikan videonya, selanjutnya diadakanlah presentasi tiap kelompok. Dari sanalah terbukalah begitu banyak hal. Tidak hanya materi tentang "hormat kepada orang tua" saja yang tersampaikan. Ada begitu banyak informasi yang bisa ditemukan oleh pak J Sumardianta saat menggali data dari tiap kelompok yang telah selesai mempresentasikan tugasnya.
Hmm... apa kira-kira yang didapatkan oleh beliau ya?
Next.... to be continued
No comments:
Post a Comment