Ada seorang kakek yang sedang
tertidur. Saat sang kakek ini tertidur dengan pulasnya, masuklah cucunya yang
paling usil ke kamar sambil membawa terasi mentah. Dasar cucu usil, melihat
kakeknya tertidur pulas, dioleskannyalah sebagian dari terasi mentah yang
dibawanya itu ke bawah hidung kakeknya. Takut ketahuan sang kakek, cucu usil
ini pun segera meninggalkan kamar setelah melaksanakan aksi nakalnya.
Tak berapa lama, sang kakek
terbangun. Begitu terbangun, langsung tercium aroma terasi dalam kamarnya. “Huh,
aneh sekali kamarku ini, kenapa baunya seperti bau terasi ya, padahal tidak
biasanya seperti ini” kata sang Kakek sambil mengelus-elus janggutnya yang
panjang.
“Hmm, mungkin kamarku saja yang
bau, kalau begitu aku keluar kamar saja, agar terbebas dari bau terasi ini”
gumam sang kakek sambil berjalan meninggalkan kamarnya.
Setelah keluar dari kamarnya, kakek
ini menuju ke dapur. Ternyata di dapur pun terdapat bau yang sama yaitu bau
terasi. Kakek pun segera berpindah ke
ruang tamu dan ternyata di ruang tamu juga tercium bau terasi. Tak tahan dengan
suasana di dalam rumahnya yang bau terasi, sang kakek pun keluar rumah dan apa
yang terjadi? Ternyata di luar rumah pun tetap tercium bau terasi. Menyadari
hal itu, berteriaklah sang kakek dengan kesalnya, “Dunia ini bau terasi!!!”.
Cerita yang lucu sekaligus kita
bisa mengambil pelajaran darinya. Seandainya sang kakek mau berkaca sebentar
atau ke kamar mandi untuk membasuh mukanya, sangat mungkin sang kakek akan
terbebas dari derita bau terasi yang diciumnya. Namun kakek ini tidak
melakukannya dan justru menyimpulkan bahwa “dunia ini bau terasi”.
Seringkali saat kita menghadapi
sebuah masalah atau tantangan dalam hidup, kita justru berfokus kepada sesuatu
yang ada di luar diri kita. Kita salahkan orang-orang di sekitar kita,
menyalahkan system, bahkan menyalahkan Tuhan. Padahal, seandainya kita mau
merenung sejenak. Berhenti sejenak untuk melihat ke dalam diri kita, lalu
menanyakan “Hal apa ya yang bisa saya pelajari dari kejadian yang saya alami
ini?”
Maka boleh jadi masalah apapun yang kita hadapi akan menjadi sebuah objek
penelitian yang memberdayakan untuk diri kita. Menjadi teringat dengan
kata-kata bijaksana ini “tidak ada masalah dengan masalah, yang menjadi masalah
adalah cara pandang kita menyikapi sebuah masalah”. Masalah berpotensi menjadi
sesuatu yang indah saat kita mau menelaah, menyelam ke dalam diri dan berbenah
menjadi insan yang lebih terarah.
No comments:
Post a Comment