Pak Admar dan bu Dwi adalah pasangan
suami istri. Masing-masing dari beliau berdua sudah pernah menikah sebelumnya.
Jadi pada saat beliau berdua menikah, itu adalah pernikahan kedua kali bagi
beliau masing-masing. Awalnya yang datang untuk konsultasi adalah Pak Admar.
Beliau ingin menanyakan mengenai solusi untuk permasalahan anaknya dari istri
yang terdahulu. Anaknya dicap oleh orang-orang sekitar mengalami kelainan
tertentu. Setelah beberapa saat membicarakan anak beliau, mulailah beliau
menceritakan mengenai permasalahan yang beliau sedang hadapi dengan istri
beliau yang kedua ini.
Menurut cerita beliau, istrinya
akhir-akhir ini sering komunikasi dengan banyak laki-laki termasuk mantan
suaminya dulu, bahkan waktunya sering kelewatan sampai tengah malam. Pak Admar
merasa tidak nyaman, bagi beliau trust dan
kejujuran adalah hal yang penting. Saat beliau sedang cerita, tak berapa lama
istrinya datang. Rupanya pak Admar mengundangnya untuk ikut ngobrol bersama
kami.
Istri pak Admar, bu Dwi pun akhirnya ikut berbincang bersama kami. Kami berbincang banyak hal, termasuk pengaruh beban emosi negatif di masa lalu terhadap kondisi saat ini. Pengaruh perasaan terhadap pikiran dan perilaku dan banyak lagi. Bu Dwi pun cerita bahwa masa lalu beliau dengan suami yang pertama sungguh tertekan. Suaminya sangat mengekang beliau, bahkan mengkhianati beliau dengan mencintai wanita lain. Setelah bercerai dan menikah dengan Pak Admar, beliau merasa memiliki kebebasan yang lebih.
Berteman dengan begitu banyak orang, termasuk dengan beberapa rekan laki-lakinya. Menurut bu Dwi, beliau nyaman dengan pola tersebut, dan tidak ada niat sedikitpun untuk berbuat macam-macam. Namun menurut suaminya, itu adalah hal yang salah dan tidak boleh dilakukan.
Akhirnya sebelum ke pokok permasalahan, iseng kami meminta beliau berdua untuk menuliskan sesuatu disebuah kertas kosong, untuk kami analisis tulisannya (ilmu ini dikenal dengan Graphologi/ analisis tulisan tangan). Segera setelah beliau berdua selesai, kami analisis sebentar dan hasil analisis pun kami sampaikan kepada beliau berdua. Hasil analisisnya adalah mengenai bagaimana karakter masing-masing. Setelah kami konfirmasikan, ternyata semuanya cocok dengan karakter yang masing-masing dimiliki.
Dari hasil analisis tulisan tangan tadi, kami gunakan untuk menyamakan persepsi masing-masing. Malam itu pun, akhirnya komunikasi beliau berdua sudah berjalan baik lagi. Pak Admar pun paham bahwa perilaku istrinya salah satunya dipengaruhi oleh timbunan emosi negative masa lalu yang barangkali belum semuanya terlepaskan sehingga menjadikan ada yang kurang pas dalam perilaku istrinya tersebut.
Semakin menyadari bahwa tidak ada satupun ilmu-Nya yang tidak bermanfaat. Semakin menyadari juga bahwa tidak ada satupun hal yang terjadi secara kebetulan, kenapa diminta pelajari tentang tulisan tangan? karena suatu hari akan ada manfaatnya. Minimal seperti yang ada di cerita ini...
....to be continued.... ke cerita unik yang lain....
No comments:
Post a Comment