Mengawali pagi ini dengan aktivitas-aktivitas baru. Melakukan
perubahan dari rutinitas yang biasanya dilakukan, ternyata memang menyenangkan.
Aktivitas menulis pun ke depan
sepertinya akan menjadi sebuah rutinitas yang menyenangkan.
Oke, mari kita awali aktivitas kita hari ini dengan
bersyukur dan menyebut namaNya. Agar selalu terjaga dan dimudahkan segala
urusan kita di dunia ini.
Membahas tentang anak-anak, selalu tak ada habisnya. Ada
hal-hal menarik yang bisa membuat saya tertawa gembira melihat polah mereka.
Seperti yang terjadi saat saya outbond bersama adek-adek TPA di daerah gunung
bunder hutan wanagama. Ceritanya saat itu sedang ada permainan lempar tangkap
bola. Siapa yang mendapat bola harus menyebut nama, umur dan kelas berapa
sekarang. Setelah beberapa putaran, tiba-tiba ada seorang adek kecil yang
keluar dari barisan,menangis dan mendekati ibunya.
Saya pun langsung mendekati anak tersebut yang akhirnya
minta pangku ibunya. Sambil dia duduk di pangkuan ibunya, saya coba alihkan
perhatiannya untuk melihat ke atas pohon. Saya bilang saat itu “Eh, adek… itu
kok ada ijo-ijo di pohon itu apa ya? “ teriak saya sambil menujuk –nunjuk ke
atas pohon di dekatnya. Adek itu akhirnya mendongak ke atas, mencari sesuatu
(padahal yang saya maksud ijo-ijo ya batang pohon itu, hahaha…). Dan berhasil,
menangisnya berhenti. Begitu berhenti langsung deh saya ajakin gabung
temen-temennya lagi. Sambil saya tanya “Ada apa, adek kok tidak ikut main lagi?”.
Adeknya tidak langsung menjawab, melainkan bertanya kepada ibunya “Ibu nanti
aku kalau ditanya umurnya jawab berapa?”. Sontak saya tertawa mendengar
pertanyaan adek kecil ini. Apalagi begitu mendengar jawaban ibunya “4 tahun”,
adek kecil ini langsung mau saya ajak gabung lagi di permainan.
Ah… mereka begitu polos. Tapi justru kepolosan itulah yang
memunculkan kebahagiaan di orang-orang sekitarnya.Secepat itu mereka sedih,
secepat itu juga mereka bisa bahagia.
Pengalaman kedua, saat rabu kemarin saya silaturrahmi ke
rumah mentor saya. Saat saya selesai sholat Maghrib di masjid tak jauh dari
rumah mentor saya ini. Ada beberapa adek kecil yang menjadi jamaah sholat
maghrib saat itu. Saat itu, begitu imam selesai salam, tak berapa lama terdengar suara dari belakang
saya, “Mak, aku udah selesai baca doa untuk orang tua, jadi boleh lepas
rukuhnya kan ?(rukuh = mukena)” tanya adek kecil itu. Ibunya pun menjawab ‘boleh’
dan adek kecil itu segera melepas mukenanya. Namun ternyata belum selesai,
masih sempat dia menyapa teman yang disampingnya “Kamu sudah baca doa untuk
orang tua
belum, kalau belum, rukuhnya belum boleh dilepas”katanya menasehati
teman yang ada disampingnya.
Pengen rasanya tersenyum lebar mendengar
percakapan-percakapan itu. Jujur bener-bener belajar banyak dari ucapan-ucapan
mereka. Ucapan penuh kepolosan, tulus, tanpa pamrih. Menjadikan siapapun yang
mendengarnya merasa senang dan bahagia.
Yup, sekian dulu deh ceritanya… mari terus belajar sahabat J
No comments:
Post a Comment