Setelah kita sudah memiliki niat yang oke ditambah dengan keNYAMANan saat kita melakukannya, maka SYUKUR menjadi hal yang penting berikutnya. Kalau kita sudah berbicara SYUKUR maka pasangannya yaitu SABAR tidak bisa ditinggalkan tentu saja. SABAR itu menyatukan badan dan pikiran dalam satu tempat, artinya total sadar betul dengan apa yang sedang dijalani dan melakukannya sepenuh hati. Kalau kata salah satu mentor saya, saat kita sudah menemukan sesuatu yang membuat kita nyaman, sebenarnya bisa jadi juga itu belum final. Maksudnya, yang kita jalani sekarang ini bisa jadi masih lapisan ke berapa sebelum sampai lapisan intinya.
Namun karena kita tidak tahu di mana dan kapan kita akan sampai lapisan intinya. Maka yang ada saat ini seharusnya kita berikan yang terbaik.
*Kowe jane nulis opo to Bay (...ada suara dari dalam diri yang bilang) Trus ku Jawab : "Yo nulis opo sik tak rasakne noo...sekalian latihan nulis" *Oh yo wis.. lanjutkan... hahahaha....
Oke, itu tadi beberapa tips dari mentor-mentor saya. Saya ulang lagi, saaat kita mengambil sebuah pilihan hidup, maka elemen-elemen berikut penting (menurut mentor-mentor saya yang kemudian saya amini) :
1. Memiliki NIAT yang jelas dan mengarah kepada sesuatu yang sifatnya pengabdian
2. Mendapatkan keNYAMANan saat melakukannya, wis pokoke enjoy, tak serasa bekerja...
3. Mengiringin setiap proses dengan SYUKUR dan SABAR
Anyway, tentang pilihan hidup, saya menggunakan analogi pensil warna atau CRAYON. Seperti kita ketahui bersama bahwa masing-masing crayon memiliki fungsinya masing-masing. Crayon hijau untuk mewarnai rumput atau daun. Crayon hitam untuk mewarnai batu atau mewarnai ban mobil. Crayon merah untuk menggambar bendera negara dan sebagainya.
Artinya, manusia pun demikian. Saat kita memilih satu "WARNA" tertentu dalam hidup, maka pastilah kita akan dihadiahi peran sesuai dengan "warna" kita tersebut. Dan tidak untuk diperbandingkan dengan "Warna" lain karena memang manfaatnya juga berbeda satu dengan yang lain. Maka pertegas "warna" kita, temukan sesuatu yang memang benar-benar kita sukai... kita benar-benar menikmatinya dengan sepenuh hati, sehingga hidup kita pun bermakna. Jangan sampai kita hanya seolah-olah masih hidup sampai umur 75 tahun padahal sudah "mati" dari usia 25 tahun.
Well, Life is Choice.......
No comments:
Post a Comment