Membaca kalimat di atas, barangkali yang muncul di benak sahabat yang membaca adalah betapa luar biasa kasih sayang orang tua terhadap anak-anaknya sehingga beliau rela berkorban untuk perkembangan anak-anaknya. Orang tua melakukan semuanya karena mereka cinta, karena mereka sayang terhadap anak-anaknya. Namun sayangnya pernyataan judul inilah yang untuk beberapa orang tua sering dijadikan sebagai argumen untuk "memaksakan" kehendak orang tuanya kepada sang Anak.
"Nak, ikutlah apa kata Mama, kalau Mama pengen ini , semata-mata karena Mama sayang kamu, karena Mama pengen kamu bahagia"(atau mamanya di ganti papa), itulah segelintir pernyataan yang mungkin pernah disampaikan beberapa orang tua terhadap anaknya. Ketika mendengar pernyataan itu, sebagian anak yang mungkin merasa "agak" cocok dengan itu kemungkinan masih bisa bilang "iya-iya" aja, walaupun bilang "iya-iya" nya ga sambil ngangguk saja, tapi juga sedikit bercampur dengan geleng-geleng kepala (geleng kiri..oi... geleng kanan oi... geleng ke kanan geleng ke kiriii...) #lhooh.. lanjuut..
Nah, tapi kalau keinginan sang anak yang mendengar pernyataan itu adalah berbeda dengan aa yang disampaikan orang tuanya, bisa jadi juga mereka akan bilang "Maksudnya gimana sih ini, niatnya mau ngeliat anaknya bahagia atau biar orang tuanya merasa "puas" sih, haa... sayang?? inikah bentuk kasih sayangmu Ma/Pa?". Mungkiiin lho, tapi bisa juga saaangat mungkin (walaupun menyampaikannya juga dengan "ilmu kebatinan" alias di simpen neng jroning dada, hehehe.....)
Oke, kalau itu bener-bener karena ortunya sayang atau cinta sama si anak. Saya cuplikkan pengertian Cinta atau Sayang menurut salah satu buku yang saya baca adalah "Dialog dan pertemuan dua 'aku' serta hubungan timbal balik yang melahirkan tanggung jawab kedua 'aku' itu". Kalau kita meninjau (kaya pejabat aja ya meninjau) pengertian di atas, maka seorang ayah/ ibu yang baik seharusnya tidak akan memaksakan apa yang diinginkannya kepada sang buah hati. Karena kalau yang terjadi demikian itu sama artinya hanya menghadirkan satu 'aku' di dalamnya.
Kalau ayah/ ibunya bener-bener cinta/ sayang kepada anaknya, dia harus memberikan kesempatan kepada anaknya untuk berkembang, menjadi "dirinya" sendiri sehingga dia bisa memiliki juga "Aku'" nya sendiri.
Hal-hal sederhana ini yang memang sepertinya sangat perlu di miliki oleh para orang tua, bahwa anak tetaplah anak, kata Yovie and the Nuno anak itu adalah "dia milikMu, bukan milikku" jadi sebagai orang tua yang baik, seharusnya mendukung sepenuhnya pilihan hidup yang diambil sang Anak sehingga ketika Ayah atau ibunya menyampaikan " Nak, Ayah dan Ibu sayang kamu, Ayah dan ibu akan dukung setiap pilihan hidup positif yang kamu ambil karena kami yakin kamu bisa bertanggung jawab terhadap hidup kamu", maka sang Anak akan terdiam sepuluh ribu bahasa, speechless, dan lalu menitikkan air mata terharu dan kemudian lalu tak berapa lama lagi akhirnya kemudian, njuk... #halah... Sang Anak akan samapaikan "I LOVE YOU MOM n DAD, Thank You"
#Pray for Gia
No comments:
Post a Comment