Dalam hidup, pada dasarnya apapun yang kita alami di dalamnya tak lepas dari campur tangan Dia Sang Maha Hidup.
Ini berarti bahwa jikalau kita yakin bahwa selalu ada Dia dalam setiap halnya, maka seharusnya sikap kita sebagai manusia yang percaya Tuhan adalah selalu berpositif feeling bahwa semua diadakan untuk sebuah maksud baik bagi kita, hambaNya, bagi kita manusia.
Tapi seberapa sering kita bisa memaknai setiap halnya dengan baik? Seberapa sering kita bisa belajar dan mengambil makna yang dalam dari setiap hal yang kita alami? Atau justru yang ada kita sering melewatkan hari tanpa kita belajar apapun di dalamnya? Ah sungguh merugi sekali jika demikian. Karena pada setiap detik sebenarnya ada pelajaran, apalagi dalam satu hari. Tapiii... semuanya akhirnya kembali kepada diri kita sendiri. Bagaimana kita benar-benar mau merenung sejenak, dan kemudian akhirnya mendapatkannya.
Tidak mudah memang, tapi bisa dilatih. Salah satu cara melatihanya tentu dengan membiasakannya pada hal-hal kecil yang kita alami. Tapi yang lebih penting lagi sebenarnya adalah membenahi mesin produksi persepsi pada diri kita. Bagaimana agar mesin produksi persepsi ini bekerja dengan baik dan menghasilkan produk yang baik dan berkelas? paling mudah adalah dengan memperhatikan input yang dimasukkan di dalamnya. Semakin banyak bahan baku berkualitas yang dimasukkan di dalamnya tentu hasil produksinya semakin oke. Nah, input ini terbagi menjadi 3 (menurut Dr Bayu Satriyo W, S.E, MBA-- pakar SDM dan Personal Coaching terkemukan Indonesia) yaitu input berupa nutrisi fisik, nutrisi pikir dan nutrisi hati. Menurut Dr Bayu, diantara ketiga nutrisi tersebut, semuanya harus dimasukkan dengan proporsional, tidak boleh hanya satu atau dua saja... aaa, menarik kan... bagaimana pembahasannya? kita lanjutkan di artikel berikutnya yaa... CU
No comments:
Post a Comment