Benih padi akan tumbuh menjadi padi, benih jagung akan tumbuh menjadi jagung. Keduanya tidak akan mungkin beda nasib, misalnya benih padi tumbuh menjadi jagung dan sebaliknya. Pun demikian manusia, dalam rangkaian untuk bisa menempuh perjalanan kembali kepada Tuhan, dalam proses untuk menjalankan tugas sebagai seorang hamba yang diminta menyembah dan beribadah kepada Tuhan, tidak mungkin manusia dilahirkan tanpa membawa bekal sedikitpun.
Apa bekalnya? Tubuh secara fisik, akal, rasa dan seluruh hal yang telah ditetapkan Tuhan sebagai bagian skenario hidup seorang manusia. Bekal setiap manusia untuk hidup di dunia ini sudah pasti berbeda satu sama lain. Oleh karena itulah, tak layak saat kita berupaya membanding-bandingkan diri kita dengan orang karena memang tidak sama antara kita dengan mereka.
Lalu kenapa pula bekal kita dengan orang lain berbeda? Ya karena Tuhan telah menentukan warna masing-masing dalam hidup ini. Warna orange jelas akan membutuhkan bekal warna merah dan kuning yang dipadukan. Maka profesi 'orange' akan pas bila diisi oleh seseorang yang memiliki perpaduan karakter 'merah' dan karakter 'kuning'. Maka orang yang tidak lolos tahap psikotes pada pekerjaan yang dia inginkan, bukan berarti dia tidak punya kemampuan atau potensi. Lebih tepatnya, karena kemungkinan besar potensi yang dimilikinya akan lebih pas bila dipasangkan dengan pekerjaan lain.
Jadi kalau ada orang yang tidak menikmati pekerjaannya kemudian beralasan karena pekerjaannya tidak sesuai passionnya, perlu ditelaah lebih dalam. Definisi passion menurut Oxford dictionary yaitu a very strong feeling of liking something; a hobby, an activity, etc. that you like very much. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, passion sering diartikan sebagai gairah. Menurut KBBI, gairah didefinisikan sebagai keinginan (hasrat, keberanian) yang kuat. Rene Suhardono, penulis buku Your Job is not Your Career, mendefinisikan passion sebagai sesuatu yang saat dikerjakan akan membuat diri menjadi berdaya. Biasanya dimulai dari aktivitas aktivitas tertentu yang disukai kemudian biasa dilakukan. Kebiasaan yang kemudian melahirkan kebisaan, berlanjut menjadi keahlian dan akhirnya menjadi piawai. Demikian alur lengkap dari sesuatu yang disebut passion ini.
So, passion ini tidak hanya tentang suka atau tidak suka, melainkan sebuah proses yang terstruktur dan terpola. Menemukan passion perlu dimulai dari proses menyadari kelebihan dan kekurangan diri berdasarkan pengamatan diri, pengamatan orang lain diiringi dengan permohonan petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Mengetahui. Kemudian melatihnya, menekuninya, terus melakukan proses update dan upgrade serta mengaitkannya dengan purpose of life agar saat menjalaninya tidak hanya menghasilkan sebuah output, tetapi juga memberikan dampak dan memiliki makna dalam hidup.
Oleh karena itu, bila saat menjalani profesi yang dijalaninya terasa berat, tidak menikmati, alih-alih bertanya "apakah ini tidak sesuai passion ku ya", sebaiknya melakukan proses evaluasi diri terlebih dahulu. Bisa jadi tidak menikmati karena belum menemukan makna mendalam dari aktivitas yang dijalaninya. Bisa jadi pula sudah tahu makna mendalamnya, tetapi kurang berupaya untuk melakukan proses update dan upgrade sehingga merasa diri tidak relevan. Kemudian, tentu saja sambil meminta petunjuk terbaik dari Tuhan, agar dipandu untuk menemukan jalan terbaik sebagai sarana memberikan persembahan terbaik kepadaNya